Romelu Lukaku dan Chris Smalling menjadi korban aksi rasialisme jelang laga Inter Milan vs AS Roma . Tindakan itu diduga dilakukan sebuah surat kabar di Italia.
Inter dan Roma bertemu dalam lanjutan Liga Italia, Jumat (6/12/2019) malam waktu setempat. Surat kabar Italia, Corriere dello Sport, turut menuliskan laporan menjelang duel dua tim besar Serie A tersebut.
Corriere dello Sport memasang tajuk 'Black Friday' pada sampul korannya, dengan menampilkan sosok Lukaku dan Smalling yang kebetulan memiliki kulit berwarna. Hal tersebut malah mengundang sejumlah kritikan dari berbagai pihak, karena tulisan 'Black Friday' dianggap menunjukkan sikap rasialisme.
Menukil kabar Omnisport , Inter dan Roma mengecam tulisan yang ada di sampul koran tersebut. Kecaman juga datang dari klub Liga Italia lainnya seperti AC Milan dan Fiorentina.
Roma dan AC Milan bahkan sepakat melarang sementara peredaran Corriere dello Sport di sarana pelatihan kedua tim. Hal itu disampaikan melalui pernyataan tertulis di laman resmi
Baca Juga : Rezultado jogo Red Devil vs Sevilla, All Goals & Highlight video (17/08/2020)
Il Lupi.
Baca Juga : Rezultado jogo Red Devil vs Sevilla, All Goals & Highlight video (17/08/2020)
Il Lupi.
"Menanggapi tajuk 'BLACK FRIDAY' yang dipublikasikan oleh Corriere dello Sport, Roma dan AC Milan sepakat melarang peredaran koran tersebut di fasilitas latihan kami hingga akhir tahun ini. Pemain kami diimbau tidak melakukan aktivitas dengan media tersebut selama periode ini," begitu isi pernyataan resmi Roma dan AC Milan.
Sementara itu pihak Corriere dello Sport membantah jika tajuk yang digunakannya mengandung maksud rasialisme. Surat kabar tersebut mengklaim jika itu dibuat justru untuk menghargai keragaman.
"'Black Friday' bagi orang yang mau mengerti, adalah pujian untuk keragaman, bangga dengan perbedaan, serta menghargai kekayaan dalam keberagaman. Jika anda tidak paham, itu karena anda tak mau mencari tahu," begitu pernyataan dari Corriere dello Sport via media sosial.
"Judul tajuk tersebut tidak salah, sebagaimana dijelaskan penulis artikel, Roberto Perrone. Tapi itu berubah menjadi racun oleh orang-orang yang memiliki racun di dalam diri sendiri," imbuh
0 Comments