Conteudo Seluk

Ironi Pemain Terbaik FIFA

 Lionel Messi terpilih sebagai pemain terbaik FIFA 2019. Megabintang Barcelona itu mengalahkan Cristiano Ronaldo dan Virgil van Dijk yang juga masuk dalam nominasi peraih penghargaan individu itu.

Penentuan peraih penghargaan pemain terbaik FIFA dilakukan secara voting. Setiap pelatih dan kapten tim nasional ditabah perwakilan dari organisasi pemain profesional seluruh dunia (FIFPro) diminta untuk memberikan suaranya.

Untuk tahun ini, Messi mendapat voting terbanyak. Pemain asal Argentina itu memiliki 46 poin, unggul delapan angka dari van Dijk, dan 10 atas Ronaldo.

Dalam sambutan kemenangannya, Messi memberikan pidato berkelas. Kehadiran istrinya yaitu Antonella Rocuzzo dan dua anaknya Thiago Messi dan Mateo Messi Roccuzzo menjadi nikmat yang sempurna untuknya.

Dia menyebut momen merayakan kemenangan bersama orang-orang tercinta amat jarang dilakukan, apalagi di tempat yang formal. Meski begitu, baginya meraih penghargaan individu masih kalah penting ketimbang bersama tim.

"Buat saya, penghargaan-penghargaan individu itu nomor dua dan penghargaan kolektif adalah yang pertama," kata Messi, seperti dikutip dari Marca.

"Tapi hari ini adalah hari spesial untuk saya. Saya ditemani istri dan anak-anak di sini, dan ini adalah pertama kalinya mereka datang ke acara semacam ini," imbuhnya.

Gelar pemain terbaik FIFA 2019 merupakan pelepas dahaga Messi, karena terakhir kali dia mendapatkannya pada 2015. Namun, untuk edisi kali ini, kritik terpilihnya Messi juga banyak berdatangan.

Prestasinya Tak Mentereng

Pada musim 2018/2019, prestasi Messi tidaklah mentereng. Dia cuma bisa membawa Barcelona menjadi juara LaLiga, sedangkan bersama Timnas Argentina, dia kerap tampil tidak maksimal.

Mantan pemain Arsenal, Paul Merson pun turut berkomentar terkait hal ini. Dia menganggap terpilihnya Messi sebagai pemain terbaik FIFA 2019 sebagai lelucon besar.

Kritik

Baca Juga : Quartararo soal Motor MotoGP Barunya: Cepat, Sih, tapi....

Merson ini tentu mengejutkan. Meski Messi cuma bisa meraih gelar juara LaLiga bersama Barcelona, tapi pemain berjuluk La Pulga itu mampu mencetak 51 gol dalam 50 pertandingan di musim lalu.

Akan tetapi, bagi Merson pencapaian Messi yang seperti itu sudahlah biasa. Jika dibandingkan dengan van Dijk dan Ronaldo, tentu saja torehan striker berusia 32 tahun tersebut tidak ada apa-apanya.

"Maaf, ini lelucon. Dia baru saja melakukan apa yang biasa dia lakukan setiap musimnya. Dia belum melakukan sesuatu yang spesial di level lain," ujar Merson, dikutip dari Metro.

"Dia tidak membawa mereka untuk memenangkan Liga Champions. Ini tentang Barcelona. Bagi saya ini adalah lelucon mutlak," imbuhnya.

Bukan cuma itu, dalam skala tim nasional, capaiannya bersama Argentina sepanjang 2018/2019 tidaklah mentereng. Teranyar mereka gagal di Copa America 2019, dan harus puas menempati urutan ketiga.

Ronaldo Lebih Pantas?

Ronaldo yang selalu menjadi rival Messi dalam urusan gelar individu dianggap lebih layak mendapatkan pemain terbaik FIFA 2019. Kapten Timnas Portugal itu baru saja mendapatkan gelar UEFA Nations League.

Bukan cuma itu, Ronaldo membawa Juventus mendapatkan gelar juara Serie A. Dari segi ketajaman, CR7 juga mampu menjadi top scorer Si Nyonya Tua dengan koleksi 28 gol dari 42 penampilan.

Mungkin karena itu pula, Ronaldo tidak tampak dalam malam penganugerahan. Bahkan Marca melansir, FIFA amat marah kepada dia karena terkesan meremehkan undangan.

Ronaldo juga bukannya tanpa pembelaan. Timnas Portugal melalui akun Twitter resmi mereka memberikan kode dukungan kepada kaptennya tersebut.

Dalam unggahannya terdapat sebuah foto Ronaldo sedang bertepuk tangan ke atas. Lalu ada tulisan "Terbaik selamanya" yang kemudian banyak mengundang respons positif dari warganet.

0 Comments

Sign In Sign Up Sign In By Facebook