Ada aroma dendam dan fakta nasib sial yang dialami dua klub Premier League, Chelsea dan Liverpool. Ya, kedua raksasa Inggris ini baru saja menelan kekalahan dalam laga perdana di Liga Champions musim ini. Di sisi lain, kedua harus terlibat bentrok dalam laga lanjutan Premier League akhir pekan ini.
Dimulai dari Chelsea masih belum konsisten di awal musim. The Blues sudah menelan kekalahan telak dalam laga perdana Premier League, saat digasak 0-4 dari Manchester United. Setelah itu, Chelsea hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Leicester City.
Kemenangan akhirnya berhasil diraih Chelsea pada pekan ketiga saat menang 3-2 atas Norwich City. Namun setelah itu, hasil imbang kembali dicatat Chelsea saat ditahan Sheffield United 2-2. Lalu, poin penuh kembali berhasil dipetik saat menggilas Wolverhampton Wanderers 5-2.
Sayangnya, Chelsea kalah lagi saat berlaga di Liga Champions. Menjamu Valencia di Stamford Bridge dalam matchday 1 Grup H, armada London Barat takluk 0-1. Kekalahan ini jelas jadi modal negatif bagi anak asuh Frank Lampard jelang laga kontra Liverpool.
Di sini lah letak sial Tammy Abraham cs. Sebab jika dilihat dari catatan statistik yang dikutip Uefa.com, Chelsea tampil lebih dominan daripada Valencia. Mendominasi penguasaan bola dengan persentase 56 persen, dan mampu mencetak 22 peluang, tapi berujung dengan kekalahan. Kesialan Chelsea termasuk peluang lewat penalti Ross Barkley yang membentur mistar gawang.
Sebaliknya, Liverpool memulai musim di kompetisi domestik dengan sempurna. Pasukan Juergen Klopp mampu menyapu bersih lima pertandingan awal Premier League dengan kemenangan. Sayang, catatan itu terhenti saat Mohamed Salah cs melawat ke Stadio San Paolo, markas Napoli, dalam matchday 1 Grup E.
Armada Merseyside Merah yang juga tampil apik dalam laga itu, justru harus menelan kekalahan 0-2 dari Napoli. Seperti halnya Chelsea, Liverpool juga punya modal yang tak baik jelang pertemuan nanti.
Mencuri Start
Sebelum Premier League musim ini dimulai, Chelsea dan Liverpool sudah "nyolong" start lebih dulu. Sebab, keduanya sudah lebih dulu saling tikam di ajang Piala Super Eropa 2019. Ya, Liverpool yang berstatus juara Liga Champions, harus bentrok dengan Chelsea yang punya titel juara Liga Europa.
Sedikit kembali ke tanggal 14 Agustus 2019, saat Liverpool berhadapan dengan Chelsea di Vodafone Park, Istanbul. Meski bisa dikatakan Liverpool jauh lebih beringas justru mendapat perlawanan sengit dari Chelsea.
Buktinya, Chelsea mampu membobol gawang Liverpool lebih dulu lewat aksi Olivier Giroud menit 36. Akan tetapi, Liverpool kemudian mampu menyamakan kedudukan lewat gol Sadio Mane pada menit 48.
Setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal, pertandingan pun dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Dalam waktu 2x15 menit, Liverpool berhasil membalikkan keadaan menit 95 lewat gol kedua Mane.
Chelsea menolak menyerah. Jorginho menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat titik putih menit 101. Pemenang akhirnya harus ditentukan lewat drama
Baca Juga : Bayern Vs Atletico: 4-0
adu penalti.
Baca Juga : Bayern Vs Atletico: 4-0
adu penalti.
Lima algojo Liverpool berhasil menunaikan tugasnya. Sebaliknya, Tammy Abraham yang menjadi eksekutor kelima Chelsea gagal menaklukkan Adrian San Miguel yang saat itu mengawal gawang Liverpool. Akhirnya, Chelsea harus mengakui kemenangan Liverpool 5-4.
Kekalahan ini jelas menyesakkan bagi Chelsea. Sebab, sepanjang sejarah 114 tahun klub ini berdiri, Piala Super Eropa adalah gelar yang belum berhasil diraih.
Juru Taktik Saling Puji
Setelah data dan fakta tersebut, mari kita kembali fokus menyimak perkembangan kedua tim jelang pertemuan akhir pekan ini. Meskipun menelan kekalahan dalam laga terakhirnya, Liverpool sepertinya lebih diunggulkan.
Sebab jika dilihat dalam tujuh pertandingan di semua ajang, The Anfield Gang hanya menelan satu kekalahan dan sisanya berakhir dengan kemenangan.
Meski demikian, Klopp ternyata sama sekali tak menganggap remeh Chelsea. Klopp melihat sosok seorang Lampard yang dalam pandangannya sudah mulai menemukan formula untuk meracik skuat Chelsea yang bisa dikatakan seadanya, lantaran sanksi larangan transfer yang membelenggu.
Klopp mengatakan tak terkejut dengan apa yang dilakukan Lampard di Chelsea saat ini. Sebab, Klopp juga tahu Lampard mampu menunjukkan kualitasnya sebagai seorang manajer saat membawa Derby County menembus babak playoff Championship (Divisi Dua Liga Inggris) musim lalu.
"Frank Lampard melakukan pekerjaan yang luar biasa di Derby (County). Sehingga, saya tidak terkejut dengan dia di Chelsea. Tetapi, ini adalah liga yang sulit. Saya dapat melhat beberapa orang tak senang dengan beberapa hasil. Tetapi, itu bukan karenanya. Dia adalah seorang manajer yang sangat baik," ujar Klopp dikutip BBC.
"Chelsea memiliki beberapa masalah, tetapi mereka sudah mengatasinya dengan baik. Saya tidak berpikir dan berarap (Chelsea kalah dari Valencia). Ini mengingatkan saya pada tim saya di (Borussia Dortmund) beberapa tahun lalu. Sangat muda, tetapi mereka hanya bermain karena mereka begitu baik," katanya.
Di sisi lain, Lampard juga memberikan pujian yang sama buat Klopp. Lampard merasa terhormat bisa berhadapan langsung dengan manajer asal Jerman itu di ajang Piala Super Eropa. Dengan sikap yang dimiliki, Lampard menilai Klopp memang layak untuk bisa menggenggam sukses bersama Liverpool.
"Saya sangat menghormatinya. Sebuah kesempatan yang baik melawannya di Piala Super (Eropa). Dia tidak mengacau dan cukup tepat sudah mendapatkan kesuksesan yang memang layak dia terima," ucap Lampard.
Siapa yang akan menjadi pemenang dalam duel dua tim elite ini? Apakah Chelsea yang didukung puluhan ribu suporternya dan tengah berusaha bangkit? Atau, performa agresif dan rekor tak terkalahkan Liverpool yang akan berlanjut?
Jawabannya akan ada dalam laga pekan kelima Premier League 2018/2020 antara Chelsea kontra Liverpool di Stamford Bridge, Minggu 22 September 2019 WIB.
0 Comments