Conteudo Seluk

PT LIB: Liga 1 Lebih Mahal Ketimbang Liga Inggris? Gak Betul Itu

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Cucu Soemantri merespons pernyataan eks direktur TVRI, Helmi Yahya , soal hak siar Liga Indonesia . Apa katanya?
Dewan Pengawas (Dewas) TVRI memecat Helmy dari posisi Dirut LPP TVRI. Dia disebut tidak memberikan penjelasan mengenai siaran berbiaya besar, misalnya pertandingan Liga Inggris.
Di Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi I, kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020), Helmy pun menjelaskan rinciannya. Alih-alih mengungkap harga hak siar, dia juga membandingkan perbedaan besar antara hak siar Liga Indonesia yang lebih mahal dari Liga Inggris. Dia menyebut Liga Indonesia harganya 4-5 kali lipat dari Liga Inggris.
Dilansir dari AP, harga hak siar Liga Inggris merupakan yang termahal dengan nilai total 9,2 miliar paun (Rp 164 triliun), atau 4,2 miliar paun (Rp 74,5 triliun) untuk internasional.
Cucu menepis pernyataan Helmi yang dinilai tidak masuk akal. "Enggak betul itu (lebih mahal dari Liga Indonesia). Hak siar Liga Inggris jauh lebih mahal triliunan dari Associated Press. Hak siar Liga Inggris di seluruh dunia naik delapan persen ke 9,2 miliar poundsterling atau setara Rp 164, 4 triliun untuk tiga tahun ke depan mulai 2019 hingga 2022," kata Cucu kepada detikSport, Kamis (30/1/2020).
"Soal liga Inggris di TVRI, ini TVRI cuma bayar ? sisanya Mola ? sebagai pemegang rights, juga yang disiarkan cuma berapa tayangan, kalau Liga Indonesia sepanjang

Baca Juga : Jadwal Siaran Langsung Piala AFF U-15: Indonesia Vs Timor Leste

kompetisi bisa sampai dengan 300-an (miliar)," dia menjelaskan.
Masih menurut Cucu, pihaknya belum melakukan penawaran ke TVRI terkait hak siar Liga Indonesia (liga 1 2020) yang rencananya bergulir 29 Februari mendatang. "Belum. Tanya Helmy saja," ujarnya.
Sebagai gambaran, untuk menayangkan 306 pertandingan di musim lalu, pemegang hak siar harus mengeluarkan kocek sebesar Rp 177 miliar.
Terpisah, Komisaris PT LIB Munafri Arifuddin mengatakan, untuk masalah hak siar sampai kini pihaknya masih membahasnya.
"Ini dibahas dengan PT LIga sebelumnya untuk berbicara dengan stasiun televisi dan sebagainya. Jika sudah dapat klub dipanggil dan diberi penjelasan. Nah, untuk tahun ini akan dibahas lebih detail tapi kami belum membahas sampai ke arah (berapa nominal hak siar Liga Indonesia)," kata Munafri, terpisah.
"Teman-teman direksi akan rapat, kemudian akan paparan kepada kami, oleh karena itu kenapa di komisaris ada dari klub supaya saling kontrol."
Hak siar disebut-sebut masih dipegang PT Emtek. Menjawab itu, Munafri belum bisa memastikan. "Saya belum tahu seperti apa tapi karena waktunya tidak banyak jadi akan dibicarakan dengan pihak sebelumnya yang punya pengalaman, dan punya infrastruktur dan sebagainya. Bahwa nanti ada perubahan kami akan lihat nanti," dia menegaskan.

0 Comments

Sign In Sign Up Sign In By Facebook